Mengembangkan Baterai Lithium yang tidak meledak untuk Ponsel

Setelah memasuki era cerdas, ponsel menjadi semakin kuat dalam kinerja dan fungsi, tetapi sangat kontras dengan perkembangan pesat teknologi baterai. Selain kurangnya daya tahan baterai, ada juga masalah keamanan yang mengganggu pengguna smartphone. Meski jumlah insiden ledakan baterai ponsel yang diberitakan media tidak banyak, masing-masing akan membuat masyarakat khawatir.

Baterai Lithium kebakaran

Sekarang, para peneliti dari University of North Carolina di Chapel Hill sedang mencari bahan baterai yang lebih aman, dan mereka mulai membuahkan hasil.

Menurut laporan media asing, para peneliti di Chapel Hill baru-baru ini menemukan melalui eksperimen bahwa perfluoropolyether (fluoropolymer, disebut sebagai PFPE), yang banyak digunakan untuk pelumasan mekanis skala besar dan untuk mencegah organisme laut teradsorpsi di dasar kapal, memiliki ion lithium yang sama dengan ion lithium yang ada. Elektrolit baterai memiliki struktur kimia yang serupa.

Masa pakai Baterai Lithium

Jadi peneliti mencoba menggunakan PFPE untuk menggantikan pelarut garam lithium yang telah diidentifikasi sebagai penyebab deflagrasi baterai lithium-ion sebagai elektrolit baterai baru.

Hasil tesnya menarik. Baterai lithium-ion yang menggunakan bahan PFPE memiliki stabilitas yang lebih baik, kemungkinan deflagrasi hampir nol, dan reaksi kimia normal di dalam baterai tidak akan dicegah.

Pada langkah selanjutnya, para peneliti akan melakukan eksplorasi lebih mendalam atas dasar yang ada, mencari metode yang dapat lebih mengoptimalkan efisiensi reaksi kimia internal baterai.

Pada saat yang sama, para peneliti juga mengatakan bahwa karena PFPE memiliki ketahanan suhu rendah yang baik, baterai yang terbuat dari bahan ini di masa depan juga akan cocok untuk peralatan laut dan laut dalam.